
Diriwayatkan
dari ‘Abdurrahman bin ‘Utsman bin ‘Affan, dari ayahnya, ia berkata,
“Zaid bin Tsabit keluar dari tempat Marwan pada siang hari. Aku berkata,
“Tidaklah Marwan mengutus Zaid datang kepadanya pada saat seperti ini,
melainkan untuk satu hal yang ingin ia tanyakan. Lalu aku pun bertanya
kepada Zaid tentang hal tersebut. Zaid menjawab, “Ia bertanya kepada
kami tentang apa-apa yang kami dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ
وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَهُ،
وَمَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ لَهُ أَمْرَهُ
وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
“Barangiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya maka Allah
akan mencerai beraikan urusannya, dan menjadikan kefakiran di pelupuk
matanya, dan dunia tidak akan datang kepadanya melainkan apa yang telah
ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang akhirat menjadi tujuannya maka
Allah akan menyatukan urusannya, dan menjadikan berkecukupan di hatinya,
dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan tunduk.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, no. 3313 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ahadits Shohiihah, no. 950).
Diriwayatkan dari ‘Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ جَعَلَ الْهُمُومَ هَمًّا وَاحِدًا، هَمَّ الْمَعَادِ، كَفَاهُ اللهُ هَمَّ دُنْيَاهُ،
وَمَنْ تَشَعَّبَتْ بِهِ الْهُمُومُ فِي أَحْوَالِ الدُّنْيَا، لَمْ يُبَالِ اللهُ فِي أَيِّ أَوْدِيَتِهِ هَلَكَ.
“Barangsiapa menjadikan semua keinginannya utamanya menjadi satu
keinginan saja, yaitu keinginan akhirat, niscaya Allah akan mencukupi
keinginan dunianya. Namun, barangsiapa keinginannya utamanya
bercabang-cabang dalam urusan dunia, niscaya Allah tidak akan peduli di
bumi-Nya yang manakah ia akan binasa.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, no. 4096 dan dihasankan oleh al-Albani dalam al-Misykaah, no. 263)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ! تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِي، أَمْلَأْ صَدْرَكَ غِنًى وَأَسُدَّ فَقْرَكَ،
وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ مَلَأْتُ صَدْرَكَ شُغْلاً وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ.
“Allah Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam! Gunakanlah waktumu
hanya untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan menjadikan dadamu
penuh dengan rasa kecukupan dan Aku akan menutupi kefakiranmu. Jika
engkau tidak melakukannya, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan
kesibukan dan Aku tidak akan menutupi kefakiranmu.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2390 dan Ibnu Majah, no. 4097. Hadits ini dishohihkan oleh al-Albani dalam ash-Shohiihah, no. 1359).
Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحَبَّ دُنْيَاهُ أَضَرَّ بِآخِرَتِهِ، وَمَنْ أَحَبَّ آخِرَتَهُ أَضَرَّ بِدُنْيَاهُ،
فَآثِرُوْا مَا يَبْقَى عَلَى مَا يَفْنَى.
“Barangsiapa yang lebih mencintai dunianya maka akan membahayakan
akhiratnya, dan barangsiapa yang lebih mencintai akhiratnya maka akan
membayakan dunianya. Maka hendaklah kalian mengutamakan sesuatu yang
kekal dari pada sesuatu yang fana.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Hibban, dan al-Hakim. Al-Mundziri menyebutkan dalam Targhiib wa Tarhiib, no.4744, bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan para perawinya terpercaya. Syaikh al-Albani mengatakan dalam kitabnya, Shohiih at-Targhiib wat Tarhiib, no. 3247 bahwa hadits ini shohih li ghairihi, dan beliau menyebutkan syahidnya dalam kitab ash-Silsilah ash-Shohiihah, no.3287)
Artikel www.attaubah.com