Ingin kukirimkan sejenak rimbun kata sesudah ashar tatkala senandung
asma husna membelah jiwa yang hampa hidayah dan bercengkrama bersama
pikiran besar untuk dicairkan di tiap lembar .Ingin kukirimkan separuh
dukaku pada keangkuhan bebukit dan gunung belakang lonceng , tentang
sayatan pedih pejuang yang memilih jalan kematiannnya di ujung lorong
panjang hanya sunyi sendiri .Saat harapan yang hanya secawan , terhempas
deru sengit perdebatan dan tak ada lagi disini kepalantangan meninju
langit kecuali dunia pondok yang menjenuhkan
Tiada mengapa bila
ia mampu mendobrak dominasi jahiliyah , jahiliyah yang tidak selalu
lekat dan identik dengan keterbatasan , jahiliyah yang diwariskan tiap
dekade zaman . Pada transformasi yang kian memukau sekaligus menjerat ,
bermuara kebodohan dan kemusyrikan lalu membiarkan diri dipenjara oleh
sederet doga,-dogma using dan diterjemahkan mkini menjadi “ akidah”
tersendiri .
Biarkan luka dan nanar kini bersaksi serta
biarkanlah dua tangan dan dua kaki ini digamit oleh jernihnya pikiran
dan kemredekaan iman menantang gelombang jahiliyah ini walau ku mengerti
adalah lebih baik bergerak dalam barisam kokoh yang teratur
dibandingkan dengan seorang diri . Namun ini lebih menyangkut idealism
yang tumbuh dari kesadaran melakukan perubahan . tatkala tak satupun
yang sanggup keluar dan mendobrak sistematika sederhana jahiliyah. Di
kampus ini saja , rasanya bukan rahasia lagi bagi seluruh mahasiswa
Matrikulasi tentang banyak hal yang harus diubah. Tatkala kampus ini
telah beridri dengan membawa misi agung di antara sekian penting agenda
kebangkitan ummat Islam di tengah-tengah cengkraman Liberalisme dan
Kapitalisme .
Namun perubahan sebesar apapun takkan bedanya
dengan pertumbuhan ekonomi bangsa ini yang tergolong mapan akan tetapi
kemapanannya hanya semu dan dirasa telah rapuh bahkan tak berartri sama
sekali ketikasejumlah penyakit sosial masih mendominasi negeri ini ,
Atau perubahan tersebut malah mengautkan segelintir spekulan dan
capitalist untuk kian menancapkan kuku ribawinya di negeri berpenduduk
mayoritas muslim terbesar ini .
Yeah bagaimanapun kita tak
pantas memuja diri sebagai deretan kesucian yang telah dijamin
kesuciannya ,, aka nada selalu jejak-jejak maksiat yang terakumulasikan
di sepanjang borok-borok bernanah tersebut. Namun tidak etis bila
dibiarkan terus menganga dan apakah bedanya dengan seorang keledai yang
jatuh ke dalam lubang dua kali padahal tel;ah cukup bagi keledai
tersebut, alangkah menyakitkannya lubang yang pertama !
Dan yang
pasti bila memang telah terbukti fatal atrau ungkapan lain yang pernah
diungkapkan oleh salah seorang sahabat saya sebagai “ Meludahi Diri
Sendiri “ Tak ada jalan lain kecuali kesemua harus menyeadari dan
merombak ulang beberapa konsep atau system yang telah keluar dari
koridor syariah itu sendiri .
Ketakutan-ketakutan bertebaran
atau malah memang selalu ditebarkan dari dalam pribadi berjiwa ringkih
dan sekarat . Hingga lebih memilih menjadi penonton yang adem ayem
pentas kebathilan lalu bergembira dengannya .Ada begitu banyak ketakutan
di negeri seribu satu complicated problem ini dan ketakutan membahana
seluas bumi dijunjung bahkan hanya sekedar mendongakkan kepala dan
berucap hamdalah atas sepnggal hari yang masih dinikmati atau merunduk
sujud di muka bumi pun tak berdaya .inilah ketakutan yang membelenggu ke
urat nadi hingga akar-akarnya . bukan pada gambaran ketakutan sebuah
masyarakat pada dikatator yang memerintah dengan tangan besi dan
mengeluarkan kebijakan Negara dengan darah dan tangis orang tak berdosa ,
namun ia lebih mengarah pada ketakutan jamak secara psikologis untuk
bangki dan keluar dari ketidakberdayaan individu mengkritik boboroknya
seperangkat tradisi dan kebudayaan jahiliyah masyaraktnya
,Ketidakberdayaan individu mempertanyakan lebih lanjut ranting-ranting
lain yang tumbuh dan berkemang pesat dari dasar konsep materialisme .
Atau gambaran psikologis ketakutan jamak kerana telah terlanjur menjadi
kebiasaan jamak dan melembaga menjelma budaya lalu turun twemurun
diwariskan untuk generasi bbakal bibit jahiliyah esok hari dan tatkala
disampaikan pada mereka maka kompak mereka bersuara kencang “ Lestarikan
lah adat dan budaya nenek moyang kita “ .
Sejenak di sela-sela
ruang lelah antara pena dan waktu yang beradu detak , Tentang
integritasb keimanan yang masih selalu ditampilkan oleh segolongan
pemuda Islam , tersebar dalam jaringan yang bagaikan gunung es mulai
dari Dakwah Sekolah hingga Dakwah yang menerobos gedung-gedung pusat
transaksi perdagangan , Gedung DPR-MPR , hingga Istana Presiden .
Demikian Hasan Al Banna menggambarkan sebagai dakwah yang tenang namun
menderu . Demikian telah terlahir sejumlah Akdemisi Muslim yang membuat
resah koalisi kebathilan dan pejabat berotak kriminil serta kader-kader
berjiwa lintah darat turut serta dalam ketakutan pula .
Artinya ,
dari sekian panjang scenario dakwah tersusun an terencana dengan rapi
lalu seketika segumpal asa kembali terbit walau ditengah-tengah kondisi
berwarana paradoxs dan keterbalikan .Sedang warna lain lebih memaksa
sejumlah pejuang bersikap “nrimo’ atau apa adanya hingga kompromi dan
mengkompromikan lalu terkenal lah istilah “ islam moderat” ,” islam
cultural” dll .Segmpal asa itu memang lahir dari scenario mutakhir
pemuja kebathilan itu sendiri dan merangsang dakwah panjang ini untuk
mengguncang dan menggubah .Sebongkah kerinduan yang menyelubungi
tumpukan asa , kerinduan menderu-deru akan pertemuan sebenarnya di
hadapan Allah Ta’ala , kemudian bercabang menjadi sekian panjang cabang
gerak amal dan kesmua iti muara rahmat serta cinta yang mengalirkan
keberanian dalam jjiwa seorang mukmin .
Sesungguhnya Allah telah
membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan
surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah
di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati
janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli
yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. ( At
Taubah :111)
Title : Jalan Panjang Generasi Perubahan
Description : Ingin kukirimkan sejenak rimbun kata sesudah ashar tatkala senandung asma husna membelah jiwa yang hampa hidayah dan bercengkrama ber...