Ayat-ayat tentang Penyakit Hati
Allah berfirman tentang orang munafik,
“Dalam
hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi
mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. “(al-Baqarah: 10)
“Agar
Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu sebagai cobaan bagi
orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar
hatinya.... “(al-Hajj: 53)
“Sesungguhnya jika tidak
berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya
dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari
menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka,
kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah), melainkan dalam
waktu yang sebentar. “(al-Ahzab: 60)
“ . .dan supaya
orang-orang yang diberi Al-Kitab dan oran-gorang mukmin itu tidak
ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan
orang-orang kafir (mengatakan), ‘Apakah yang dikehendaki Allah dengan
bilangan ini sebagai suatu perumpamaan? ....‘“(al-Muddatstsir: 31)
Ayat-ayat tentang Penyembuh dan Penawar Penyakit Hati
Allah SWT berfirman,
“Hal
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk
serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus: 57)
“Dan
Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian.” (al-Isra’: 82)
“…serta melegakan hati orang-orang yang beriman dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin....” (atTaubah: 14-15)
Gejala Penyakit Badan
Penyakit
badan atau lahiriah disebabkan oleh adanya gangguan pada kesehatan dan
kestabilan tubuh. Kondisi seperti itu menimbulkan kerusakan pada bagian
tubuh sehingga fungsi alamiah bagian tubuh itu pun rusak, seperti
hilangnya fungsi penglihatan yang menimbulkan kebutaan atau hilangnya
fungsi pendengaran yang menimbulkan ketulian. Gejala penyakit badan pun
terlihat pada hilangnya sifat atau tabiat sesuatu, misalnya sesuatu yang
manis menjadi pahit, atau sebaliknya. Hal itu pun dapat terlihat dari
sikap seseorang yang selalu berkhayal, melampaui kemampuannya, juga
kondisi tubuh yang lemah tidak berdaya melakukan suatu atau merasa jijik
pada sesuatu yang dibutuhkan tubuh dan sebaliknya menyukai sesuatu yang
merusak tubuh Sehingga penyakit datang.
Biasanya,
penyakit-penyakit seperti itu tidak sampai menyebabkan kematian karena
masih ada kekuatan yang mampu menjadi vaksin untuk melawan penyakit
tersebut. Tubuh tidak akan rusak total jika kita masih mengkonsumsi
makanan bergizi sempurna dan mengurangi lernak. Tubuh kita akan
terganggu jika terkena sinar matahari atau kedinginan yang berlebihan.
Karena itu, tubuh kita memerlukan temperatur yang seimbang.
Gejala Penyakit Hati
Sebagaimana
halnya gangguan pada jasmani atau badan, gangguan pada hati pun akan
merusak pandangan-pandangan hidup dan keinginan hati sehingga seseorang
menempuh jalan syubhat. Baginya kebatilan merupakan jalan yang benar,
dia tidak meihat kebenaran menurut yang sebenarnya sehingga keinginannya
adalah membenci kebenaran yang bermanfaat dan menyukai kebatilan yang
merusak. Karena itulah, ungkapan mardha ditafsirkan dengan
‘keragu-raguan’ dan ‘syak’. Hal itu dapat kita lihat dalam firman Allah
surat al-Baqarah ayat 10, “fii quluu bihim maradhun fazaadahumullaahu
maradhaa” yang artinya ‘dalam hati mereka ada penyakit lalu ditambah
Allah penyakitnya’ dan surat al-Ahzab ayat 32, “fayathma’alladzii fii
qalbihii maradhun” yang artinya ‘sehingga berkeinginanlah orang yang ada
penyakit dalam hatinya’.
Al-Khairat mengarang sebuah buku yang
berjudul I’tilalul-Qulub atau “Penyakit-penyakit Hati”, maksudnya adalah
penyakit-penyakit hati yang berkaitan dengan nafsu syahwat. Penyakit
hati dapat mengganggu kesehatan tubuh karena suhu badan tidak stabil
atau banyaknya tingkah laku yang keluar dari kebenaran dan tidak
mendukung kesehatan. Penyakit-penyakit tersebut menghilangkan kekuatan
dari diri manusia. Tubuh yang sehat memiliki kekuatan untuk menangkis
penyakit, sebaliknya tubuh yang sakit tidak akan sanggup menangkis
penyakit sehingga dengan mudah penyakit akan tersebar ke seluruh tubuh.
Kelanjutan dari kondisi tubuh yang sakit ada dua kemungkinan, yaitu
kemungkinan akan datangnya kematian atau kemungkinan untuk kembali sehat
melalui obat atau terapi.
Penyakit hati berupa rasa benci pada
musuh sehingga timbul keinginan untuk mengkudeta kekuatan, tentunya
mendatangkan rasa panas atau kemarahan dalam hati, sebagaimana yang
difirmankan Allah SWT,
". ..serta melegakan hati orang-orang yang beriman dan menghilangkan panas hati orang-orang yang mukmin.... “(at-Taubah: 14-15)
Kesembuhan
hati orang-orang yang beriman ditandai dengan hilangnya rasa panas hati
mereka sehingga dapat dikatakan bahwa si Fulan sudah sembuh dari
amarahnya. Di dalam hukum qishas biasanva juga dikatakan tentang
hilangnya rasa dendam dari diri orang-orang yang terbunuh. Jadi,
sembuhnya penyakit hati ditandai dengan sembuhnya jiwa manusia dari
kebencian, amarah, kesedihan, dan penyakit-penyakit lainnya. Tentang
pengobatan penyakit hati ini, Rasulullah saw. telah bersabda, “Apakah
kamu tidak bertanya jika kamu tidak mengetahuinya? Ketahuilah bahwa
sesungguhnya kesembuhan dari penyakit bodoh adalah banyak bertanya.”
Syak dalam diri manusia merupakan sesuatu yang mendatangkan penyakit di
dalam hati. Perasaan syak itu dapat dihilangkan melalui pengetahuan dan
keyakinan yang dapat diperoleh dengan cara bertanya. Sehingga, kepada
orang-orang berilmu yang mampu menjawab sesuatu dengan sempurna dan
tuntas, orang yang bertanya akan mengatakan, “Sungguh saya sudah
terobati dengan jawabannya.”
2 Penyebab Penyakit Hati dan Pengobatannya
Adapun
tentang penyakit yang tidak mendatangkan kematian. Maka, hati akan mati
akibat kebodohan atau kejahilan yang mutlak. Hati ada kalanya mati,
sakit, dan sembuh, melebihi bidup, sakit, dan sembuhnya badan. Dengan
demikian, yang memperparah penyakit hati adalah apabila sudah ada
penyakit syubhat atau nafsu syahwat yang menggerogoti jiwa. Penyakit
seperti itu dapat disembuhkan melalui pemberian nasihat atau kata-kata
hikmah sebagaimana firman Allah SWT,
“Agar Dia menjadikan apa
yang dimasukkan oleh setan itu sebagai cobaan bagi orang-orang yang ada
di dalam hatinya ada penyakit.... “(al-Hajj: 53)
Setan itu
senantiasa menghembuskan keragu-raguan ke dalam hati mereka yang ada
penyakit di dalam hatinya. Hati mereka pun sangat keras menerima
masukkan dari luar sehingga segalanya menjadi fitnah atau musibah
baginya.
Allah SWT mengeluarkan perintah sebagairnana firmanNya berikut ini.
“Sesungguhnya
jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit
dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah
(dan menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi)
mereka.... “(al-Ahzab: 60)
“..dan supaya orang-orang yang ada di dalam hatinya penyakit dan orang-orang kafir.... “(al-Muddatstsir: 31)
Matinya
hati orang-orang yang berirnan tidak seperti matinya hati orang-orang
kafir dan orang-orang munafik. Sehatnya hati orang-orang kafir tidak
seperti sehatnya hati orang-orang beriman. Di dalarn hati orang-orang
kafir senantiasa terdapat penyakit syubhat dan nafsu syahwat yang tidak
bisa dikontrol dengan hati. Allah SWT berfirman,
“. . .sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya .... “(al-Ahzab: 32)
Yang
dimaksud dengan “nya” pada “dalam hatinya ada penyakit” adalah
orang-orang yang mempunyai niat berbuat serong dengan wanita melalui
perbuatan zina yang merupakan penyakit syahwat karena orang-orang yang
hatinya sehat jika tampak di hadapannya wanita, mereka menundukkan
pandangan. Berbeda dengan orang yang di dalarn hatinya ada penvakit
syahwat karena kelemahan hatinya, dia cenderung memandang wanita yang
ada di hadapannya. Dengan demikian, arah pandangan matanya bergantung
pada kekuatan atau kelemahan hati.
3 Pengaruh Al-Our’an dalam Penyembuhan Penyakit Hati
Al-Qur’an
adalah obat penawar atas segala penyakit yang ada dalam dada manusia
dan juga bagi siapa yang di dalam hatinya ada penyakit yang merusak
pengetahuan, pandangan-pandangan hidup, dan merusak daya imajinasinya
sehingga melihat sesuatu dengan sebaliknya. Kata hikmah dan
nasihat-nasihat yang baik bermanfaat untuk mendorong dan memberikan
semangat kerja, begitu juga dengan kisah-kisah yang mendatangkan
perumpamaan yang semuanva itu merupakan penawar hati dan menjadikan hati
sehat.
Memberikan semangat ke dalam hati sangat bermanfaat untuk
hati itu sendiri, sekaligus hati akan mampu menolak dan menghantam apa
yang dapat rnerusaknya. Hasilnya, hati hanya akan rnencintai kebenaran
dan membenci kesesatan, padahal sebelumnya bisa saja hati itu rnenyukai
kesesatan dan benci kepada petunjuk yang bermanfaat. Al-Qur’an menjadi
pembasmi penyakit yang menulari hati sehingga hati menjadi sehat,
sekaligus memperbaiki kecenderungan-kecenderungan atau
keinginan-keinginan hati sehingga hati kembali kepada yang difitrahkan
Allah SWT kepadanya, sebagaimana halnya badan yang kembali stabil dan
alami. Dengan dernikian, hati akan merasakan nikmatnya iman. Makna-makna
yang terkandung dalam Al-Qur’an dapat rnembersihkan hati dan
melapangkan perasaan, sebagaimana badan terasa sehat dan kuat akibat
makanan yang dikonsumsinya sehingga tumbuh energy yang dapat
menggerakkan anggota tubuh secara alami. Dengan demikian, sesungguhnya
kebersihan jiwa sama dengan pertumbuhan badan.
4 Kebersihan Jiwa
Menurut bahasa, az-zakah berarti
‘tumbuh dan bertambah baik’. Biasanya dikatakan. juga untuk menyatakan
‘tumbuh dalarn kebaikan’. Dernikian halnya dengan hati, hati
rnernbutuhkan perneliharaan sehingga turnbuh, bertarnbah sehat, dan
sempurna, sebagairnana halnya badan yang mernbutuhkan perneliharaan
rnelalui pemberian gizi yang menarnbah kesehatan dan memberikan
pertahanan dan segala sesuatu yang merusak. Badan tidak tumbuh kecuali
jika diberi sesuatu yang berrnanfaat dan mempertahankan din dan sesuatu
yang merusak. Hati pun dikatakan tidak bersih, tidak turnbuh, dan tidak
sempurna kecuali jika diberi sesuatu yang bermanfaat dan bertahan dan
wabah penyakit yang ingin menggerogotinya. Dalam hal mi, sedekah dapat
rnemadamkan kesalahan-kesalahan yang ada, sebagaimana halnya air dapat
rnernadamkan api karena hati akan menjadi bersih oleh sedekah itu.
Demikian halnya dengan zakah yang akan menyebabkan seseorang akan
berarti bertambah bersih dan dosa, sebagaimana firman Allah berikut ini;
“Ambillah zakat dan sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka .... “(At Taubah: 103)
Meninggalkan
perbuatan maksiat dapat menjadikan hati bersih, dernikian pula dengan
rneninggalkan sesuatu yang ber ada di luar akal sehat. Jika badan bersih
dan kotoran dan wabah penyakit, badan akan turnbuh sempurna, memiliki
kekuatan yang alarni, serta tubuh akan terasa nyaman.