
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari Kiamat.
Kesembilan : Menghafalkan Ilmu Syar’i Yang Disampaikan
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نَضَّرَ اللهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا وَحَفِظَهَا وَبَلَّغَهَا،
فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ
“Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah orang yang mendengar
perkataanku, kemudian ia memahaminya, menghafalkannya, dan
menyampaikannya. Banyak orang yang membawa fiqih kepada orang yang lebih
faham daripadanya… .” [1]
Dalam hadits tersebut Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam berdo’a
kepada Allah agar Dia memberikan cahaya pada wajah orang-orang yang
mendengar, memahami, menghafal, dan mengamalkan sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Maka kita pun diperintahkan untuk menghafalkan pelajaran-pelajaran yang bersumber dari Al-Qur-an dan hadits-hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu berkata, “Tidak ada seorang pun dari sahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang lebih banyak menghafal hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam daripada aku, selain Abdullah bin ‘Amr. Sebab dia menulis (hadits) sedangkan aku tidak menulisnya.” [2]
Para ulama kita terdahulu sangat bersemangat dalam menghafalkan ilmu.
Cukuplah para sahabat menjadi contoh dalam hal ini. Mereka menghafalkan
sekian banyak hadits yang mereka dengar langsung dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
Begitupun para ulama setelah mereka yang menghafalkan beribu-ribu
hadits dengan sanad-sanadnya sehingga nama mereka tetap harum sampai
hari Kiamat.
‘Abdullah bin Imam Ahmad berkata, “Abu Zur’ah ar-Razi mengatakan,
“Ayahmu hafal satu juta hadits.” Dikatakan kepadanya, “Bagaimana engkau
mengetahuinya?” Ia menjawab, “Aku bermudzakarah dengannya dan aku mengambil sekian banyak bab darinya.” [3]
Abu Zur’ah ar-Razi (wafat th. 264 H) rahimahullaah berkata,
“Aku hafal 200 ribu hadits seperti orang menghafal surat al-Ikhlas, dan
jika dengan mengingat keras aku bisa hafal 300 ribu hadits.”
Keterangan :
- Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2658, dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu.
- Atsar shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 113. Lihat juga Siyar A’laamin Nubalaa’, II/599.
- Siyar A’laamin Nubalaa’ (XI/187).
- Siyar A’laamin Nubalaa’ (XIII/68).
Sumber : Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga, karya Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, hal. 88 – 89, penerbit Pustaka At-Taqwa.